Lubangsampang, 15 Januari 2025 – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan pertanian yang keberlanjutan, Desa Lubangsampang menggelar acara bertema “Sosialisasi Benih Protani dan Pupuk Organik Bio Konversi untuk Mendukung terciptanya Kampung Benih”. Acara ini berlangsung di Balai Desa Lubangsampang mulai pukul 10.30 dan dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, narasumber, serta para petani dari berbagai desa.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Lubangsampang menyampaikan komitmennya untuk mendukung desa mandiri benih dan pertanian berkelanjutan di Desa Lubangsampang. “Desa Lubangsampang memiliki lahan yang sangat potensial dan cukup luas. Ke depannya, ini bisa dimanfaatkan untuk mendukung program desa mandiri benih dan pertanian yang berkelanjutan,” katanya.
Bapak Waluyo menjelaskan pentingnya penggunaan benih Protani untuk meningkatkan hasil pertanian di Desa Lubangsampang. “Benih Protani cocok digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian karena bibitnya kuat, tidak terlalu tinggi, dan padinya berisi. Selain itu, benih ini juga merupakan benih amfibi, yaitu benih yang bisa ditanam di daerah dengan kadar air yang relatif sedikit maupun di daerah dengan kadar air yang cukup tinggi,” katanya.
Bapak Edi Santoso, seorang praktisi pertanian berpengalaman dari Merauke, berbagi pengalamannya mengenai penerapan teknologi pertanian modern di Merauke serta dukungan dari pemerintah dalam bidang pertanian. Beliau sangat berharap bahwa Desa Lubangsampang bisa menjadi desa yang mandiri benih dan akan lebih baik lagi jika bisa menjadi kampung benih. “Saya harap Desa Lubangsampang bisa menjadi desa yang mandiri benih dan dapat menjadi pelopor kampung benih. Bahkan, tidak menutup kemungkinan dapat menjadi produsen benih, bukan hanya di tingkat lokal tetapi juga di tingkat yang lebih tinggi lagi,” ungkapnya
Bapak Isra Darma menjelaskan bahwa peningkatan hasil panen dapat dicapai dengan dukungan dari tanah yang sehat dan pupuk yang memadai. Beliau juga menjelaskan manfaat dan cara pengaplikasian pupuk organik Bio Konversi untuk pemupukan tanaman padi. “Para petani dapat mulai mencoba menggunakan pupuk Bio Konversi untuk mendukung produktivitas pertaniannya. Bio Konversi dapat diaplikasikan tiga kali dalam satu masa tanam dengan perbandingan satu tutup botol untuk satu liter air,” ungkapnya
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung dengan sangat meriah bahkan dihadiri oleh para petani dari beberapa desa sekitar, Pendamping Lokal Desa (PLD), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), anggota Karang Taruna, serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Lubangsampang.
Setelah kegiatan sosialisasi selesai, peserta diajak mengunjungi sawah setempat untuk melihat langsung hasil dari inkubator benih yang telah mulai diterapkan di Desa Lubangsampang. Semoga ke depannya Desa Lubangsampang dapat menjadi pionir dalam pengembangan Kampung Benih, memberikan manfaat tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Kecamatan Butuh.